Friday, November 18, 2005 

Sedih Tak Berujung

saat menjelang hari-hari bahagiamu
aku memilih tuk diam dalam sepiku
saat mereka tertawa di atas pedihku
engkau cintaku yang telah pergi tinggalkanku

aku tak peduli, sungguh tak peduli
inilah jalan hidupku

reff: kini aku kau genggam hatiku
simpan di dalam lubuk hatimu
tak tersisa untuk diriku
habis semua rasa di dada

selamat tinggal kisah tak berujung
kini ku kan berhenti berharap
perpisahan kali ini untukku
akan menjadi kisah sedih yang tak berujung

Wednesday, November 09, 2005 

Seuntai Kata Di Hari Nan Fitri

Fajar Syawal Menyingsing Membawa Secercah Harapan Akan Masa Depan Yang Cemerlang
Dalam Kata Menyatukan Hati
Dalam Senyum Tersimpan Belaian Kasih Sayang
Dalam Tatapan Terpancar Ikatan Yang Mendalam
Menyatu Dalam Tali Silaturahmi Di Hari Yang Fitri
Terjalin Ikatan Yang Kuat
Saling Memaafkan Segala Kesalahan dan Kekhilafan
Mengalir Bagai Air
Damaikan Resah Dalam Jiwa Suci
Bagai Kertas Putih Tanpa Noda
Masih Ada Sisi-Sisi Di Hati Ini Yang Belum Tersempurnakan
Meskipun Telah Berjuang Memperbaikinya Selama Ramadhan
Tuk Menghilangkan Tebing & Jurang Kesalahan Serta Kekhilafan
Tiada Kata Yang Pantas Diungkapkan Di Hari Fithri Ini, kecuali ...
Taqobbalalloohu Minna Wa Minkum
Shiyaamanaa Wa Shiyaamakum
Mohon Maaf Lahir dan Bathin Semoga Allah SWT Menerima Amal Ibadah Kita

note: taken from ayyesha

 

word from eden

"Lelaki yang tidak didampingi oleh perempuan – demikian juga sebaliknya – bagaikan perahu tanpa sungai, malam tanpa bulan atau biola tanpa senar. Tanpa perempuan, bayi tak akan lahir, dan yang lahir pun tidak merasakan kasih sayang. Tanpa perempuan masa muda lelaki menjadi gersang, masa matangnya menjadi hampa dan masa tuanya menjadi penyesalan. Memang Allah menciptakan perempuan – baik sebagai istri, ibu atau anak – untuk dicintai lelaki, demikian pula sebaliknya. Bagi lelaki, tanpa perempuan hidup adalah neraka, siksa dan dengan perempuan hidup bisa menjadi surga di dunia ini.”

Friday, November 04, 2005 

Riding on 2nd day Of Idul Fitri

Hari ini 4 november 2005,2nd day of Idul Fitri. Dengan langkah malas aku beranjak dari tempat tidurku untuk bersiap-siap pergi ke kantor.hari ini.Aku dapat giliran piket dikantor dari mulai pukul 10.00 - 22 wib malam. Saya kira setiap orang juga akan malas jikalau dihari dimana ketika setiap orangnya harusnya berkumpul bersama sanak saudara, tertawa riang dan bergembira bersama menikmati indahnya silaturahmi, aku harus pergi ke kantor menunaikan tugas. Terbayang jelas akan suasana kantor nan sepi dan membosankan yang akan menemani hariku.
Setelah berpamitan dengan semua orang dirumahku , aku menyalankan mesin kuda tungganganku dan segera meluncur dengan santainya. Suara motorku yang menderu dengan kencangnya memunculkan kesan angker bagi yang mendegarnya. Hari itu lalu lintas tidaklah terlaku padat, aku masih bisa memacu kuda besi tunggangaku sampai 80 km /jam, mungkin kecepatan yang lumayan kencang untuk ukuran motor. Alhamdulilah motorku paling nyaman dikendarai pada kecepatan itu..Namun demikian aku sama sekali tidak mengurangi kewaspadaanku, maklum di kota sebesar jakarta ini apapun bisa terjadi, kita hanya bisa berhati-hati dan waspada. Ketika mengemudi saya kerap teringat pesan salah satu al akh, beliau berkata antum boleh ngebut asal hati-hati akhi. Pesan itu mempunyai makna yg dalam bagiku, pesan untuk mengendarai tungganganku bukan hanya dengan hawa nafsu tetapi lebih menggunakan ilmu dan pertimbangan yang matang.
Tak terasa aku sudah hampir menempuh setengah perjalananku. Namun tiba tiba seorang pengendara motor meluncur dengan agresifnya di sisi kiriku, ternyata suara motor dan kecepatan lajuku telah membuat ia terpancing untuk mengajaku beradu laju dengannya, namun aku tidak terpancing meladeninya, kuperlambat motorku dengan maksud mempersilahkan si pengendara itu lewat, tapi yang terjadi justru pengendara itu terus memepet motorku. Memang ada beberapa pengendara yg nakal seperti ini. Untunglah tak jauh dari situ aku berbelok kearah yang lain, sehingga aku bisa memalingkan perhatianku dari pengendara itu. Adalah suatu kebiasanku dijalan yang kulalui untuk melihat – lihat lingkungan dan lokasi lokasi yang menarik yang kulewati, hal ini sangat bermanfaat ketika aku membutuhkan sesuatu, aku bisa dengan mudah menemukannya, maka tak heran banyak temanku yang bertanya kepadaku jika mereka membutuhkan informasi tempat atau lokasi yang ingin dituju hal ini sudah berlangsung sejak aku masih duduk di bangku kuliah dan masih berlanjut sampai sekarang.Alhamdulillah kebiasaan kecilku berbuah manfaat bagi orang lain.
Perjalananku sedikit tersendat ketika aku memasuki daerah pasar minggu, salah satu daerah publik yang ramai dan menurutku pribadi kurang tertata dengan baik. Mengemudi motor yang cukup besar didaerah seperti ini sungguh terasa tidak nyaman, sesekali aku suka menyesal punya tunggangan berbadan kekar seperti ini,hmm.. tapi itulah yang namanya manusia tidak pernah puas akan apa yg dimilikinya. Aku berjalan perlahan sekali dan sesekali aku menurunkan kakiku untuk menahan beban tungganganku karena antrian didepanku terhenti.Aku manfaatkan saat saat sperti itu untuk melihat harga buah-buahan dari penjaja buah di dekatku . Pasar minggu adalah daerah yang terkenal dengan penjual buah-buahanya, disini hampir semua buah dapat kita temui, sampai seorang pencipta lagu anak-anak yang masyur merasa perlu untuk memasukan hal ini di dalam lirik lagunya. Ada mangga harganya 3000 per kilo bandingkan dengan ketika awal musim mangga yang mencapai 6500 rupiah, atau buah salak yang ada sepanjang musim.
Tak terasa aku sudah berhenti cukup lama di daerah itu, aku langsung bertanya Tanya ada apa gerangan, tak biasanya selama ini aku harus berhenti disini menunngu antrian kendaraan untuk bergerak maju. .Rasa penasaranku terjawab ketika lajuku terthenti di depan perlintasan kereta. Sebuah pemandangan yang membuat dadaku berdegup keras terpampang di mataku. Seongok bangkai kendaraan terongok dipinngir jalan, terhempas oleh kereta yang menabraknya, yang sekarang entah sudah berada dimana. Yang lebih membuatku terkejut beberapa mayat masih bergelimpangan di tepi jalan dengan wajah berlumuran darah tanpa ditutupi oleh penutup Koran atau apaapun, disisi lainya aku melihat korban yang selamat dengan kondisi luka luka menangis sesunggukan dikelilingi oleh orang orang yang berusaha menengkannya Kejadian itu rupanya baru saja terjadi beberapa saat yang lalu, belum ada petugas penyelamat ataupun petugas kepolisian disana yan ada hanya warga sekitar yang menyemut memeberikan pertolongan pertama kepada para korban. Mataku serasa berkaca-kaca menyaksikan hal itu , ingatanku lantas terbawa kembali kepada memori ketika ayahku tercinta berpulang ke rahmatulloh . aku rasanya ingin kembali ke masa dimana ayahku masih ada disisiku mencintai beliau dengan sepneuh hatiku. Aku sangat mengerti bagaimana perasaan keluarga yang menjadi korban itu orang- orang tercintanya telah pergi dalam hitungan menit atau bahkan detik, kecerian hari yg fitri tiba-tiba lenyap begitu saja dari benak mereka, sesuatu yg tidak pernah mereka bayangkan terjadi di hari yang fitri ini. Aku berdpoa dalam hatiku mudah mudahan Alloh menyertai kemulian kepada korban yang meninggal sebagaimana Alloh memuliakan hari yang fitri ini, dan kami yang melihat kejadian itu dapat mengambil pelajaran, bahwa maut tak akan mundur satu detik pun, tak akan lewat barang sejengkalpun, tak akan menunda saat saat bahagia kita, dia kan datiag ketika harus datang , dan tak akan pernah kita bisa lari dan ssmbunyi. Mudah mudahan kejadian ini bisa lebih memperkuat kedekatanku dengan Alloh SWT pemilikku yang sejati yang kepadaNYA aku kan kembali.
Lamunanku tersadar oleh suara klakson dari kendaraan dibelakangku dan teriakan orang orang didepanku yang menyuruhku untuk maju dan melanjutkan perjalananku , aku kembali memacu tungganganku menuju tempatku kan berlabuh hari ini. Aku berjalan perlahan ketika tiba didepan pintu kantorku yang asri, pak satpam menyambutku dengan ramah aku pun membalasnya dengan genggaman erat permohonan maafku di hari yang fitri ini. Aku pun mengistirahatkan tunggangku di halaman asri yang akan menemaninya hari ini dan ruangan kantor nan sepi yang akan menemaniku hari ini .

,,,,,,,,,,,,Ayo semangat. Caiyooo,,,,,,,,,,,,